Mata Malas pada Anak: Mengapa Bisa Terjadi?
Ambliopia atau mata malas adalah kondisi ketika salah satu mata tidak berkembang normal sehingga tidak dapat berfungsi dengan efektif. Biasanya, mata malas dialami anak-anak berusia di bawah 7 tahun. Banyak yang mengira kondisi ini sama dengan mata juling, padahal berbeda. Namun, mata juling bisa jadi salah satu penyebab mata malas. Apa saja penyebab mata malas? Simak di bawah ini, ya.
Dok. Pinterest (@babycenter)
-
Terdapat Gangguan Refraksi pada Mata
Dok. Pinterest (@jonaspauleyewear)
Silinder, rabun dekat, dan mata minus adalah contoh dari gangguan refraksi mata. Banyak anak-anak di bawah 7 tahun yang mengalaminya. Karena masih masa pertumbuhan, gangguan refraksi bisa mempengaruhi perkembangan mata anak seperti mengurangi ketajaman penglihatan, mengurangi fokus mata, dan juga menyebabkan mata malas bila tidak ditangani lebih lanjut dan tidak memakai kacamata anak.
-
Mata Juling
-
Ada yang Menghalangi Penglihatan
Dok. Pinterest (@1800contacts)
Sebagian anak ada yang mengalami kondisi mata seperti katarak, glaukoma, retinopati yang bisa berpengaruh pada perkembangan matanya. Kondisi-kondisi itu membuat penglihatan menjadi buram karena menghalangi cahaya yang masuk ke mata sehingga ketajaman penglihatan jauh berkurang dan bisa menyebabkan mata malas.
-
Faktor Genetik
Genetik juga berperan cukup penting dalam hal ini. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami mata malas (meskipun sudah sembuh), maka risiko mata malas pada anak itu menjadi lebih tinggi.
Itulah 4 penyebab paling umum terjadinya mata malas pada anak-anak. Mata malas bisa disembuhkan secara permanen, apalagi bila ditangani sedini mungkin. Kemungkinan sembuh menjadi lebih besar bila ditangani ketika anak berusia di bawah 6 tahun.