4 Gejala Sang Buah Hati Butuh Kacamata Anak
Ketika orang dewasa mulai membutuhkan kacamata, biasanya gejalanya akan lebih terasa dan orang dewasa sudah punya kemampuan untuk tahu apa yang dibutuhkan matanya. Namun, untuk anak-anak, gejalanya sering kali tidak diketahui karena anak belum mengerti apa yang terjadi ketika merasakan ketidaknyamanan pada matanya. Oleh sebab itu, orang dewasa yang merawat anak itulah yang perlu memerhatikan ketika anak mulai mengalami gejala butuh kacamata anak. Apa saja gejala-gejala tersebut? Simak di bawah ini, ya.
Dok. Pinterest (@jonaspauleyewear)
-
Menonton TV dengan Jarak Dekat
-
Sering Memiringkan Kepala
Pada beberapa kondisi mata, misalnya silinder, penglihatan bisa menjadi berbayang karena kelengkungan kornea mata yang berbeda antara satu mata dan lainnya. Pada kondisi ini, anak jadi sering memiringkan kepala supaya bisa melihat lebih jelas.
Dok. Pinterest (@jonaspauleyewear)
-
Sulit Membaca
-
Anak Sering Menutup Satu Mata
Menutup salah satu mata biasanya adalah usaha anak untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas. Memang pada beberapa kondisi mata, menutup salah satu mata bisa membantu penglihatan yang berbayang. Oleh sebab itu, bila anak sering menutup satu mata ketika melihat sesuatu, segera periksakan matanya ke dokter supaya bisa dilihat apakah ia membutuhkan kacamata anak kecil.
Dok. Pinterest (@babiators)
Itu dia 4 gejala paling umum anak membutuhkan kacamata anak kecil. Bila anak mengalaminya, segera periksakan ia ke dokter mata supaya bisa dilihat apakah ia membutuhkan kacamata anak. Selain itu, bila anak sering menggunakan gawai seperti laptop, HP, atau sering menonton televisi, ada baiknya kamu membelikannya kacamata anti radiasi anak. Kacamata anti radiasi anak akan melindungi matanya dari sinar biru gawai. Ada banyak kacamata anti radiasi anak dengan harga yang terjangkau, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati.